Pengertian Database
Kali ini saya akan membahas tentang database dan juga contohnya!
1. Database
Database adalah suatu kumpulan data yang terorganisir dengan baik, sehingga dapat diakses, dikelola, dan diupdate dengan mudah. Database digunakan untuk menyimpan informasi dan data dalam format yang terstruktur dan terstandarisasi.
Contoh database adalah:
- Database pelanggan pada situs web e-commerce seperti Shopee atau Tokopedia, yang menyimpan informasi tentang nama pelanggan, alamat, nomor telepon, riwayat pembelian, dan sebagainya.
- Database karyawan pada suatu perusahaan, yang menyimpan informasi tentang nama, alamat, tanggal lahir, posisi kerja, gaji, dan sebagainya.
- Database universitas yang menyimpan informasi tentang mahasiswa, dosen, mata kuliah, jadwal kuliah, nilai, dan sebagainya.
- Database media sosial seperti Instagram, yang menyimpan informasi tentang profil pengguna, teman, postingan, pesan, dan sebagainya.
Database dapat memiliki struktur yang berbeda-beda, tergantung pada jenis data yang disimpan dan jenis aplikasi yang menggunakan database tersebut. Contoh struktur database termasuk struktur relasional, struktur hierarkis, dan struktur jaringan.
Berikut adalah jenis jenis database :
1. Operational Database
Operational Database (atau sering disingkat sebagai "ODB") adalah jenis database yang dirancang untuk menangani tugas operasional sehari-hari suatu organisasi atau perusahaan. ODB digunakan untuk menyimpan data transaksional seperti data pelanggan, data produk, pesanan, faktur, dan sebagainya.
Tugas utama ODB adalah untuk memfasilitasi operasi harian suatu organisasi seperti penjualan, produksi, pengiriman, pengadaan, dan keuangan. Database ini biasanya dirancang untuk mendukung transaksi dengan tingkat keandalan dan ketersediaan tinggi, serta dapat memperbarui data secara real-time.
Beberapa contoh jenis ODB adalah Oracle Database, MySQL, Microsoft SQL Server, dan PostgreSQL. ODB seringkali diintegrasikan dengan aplikasi bisnis seperti aplikasi manajemen keuangan, CRM (Customer Relationship Management), ERP (Enterprise Resource Planning), dan SCM (Supply Chain Management) untuk membantu memaksimalkan efisiensi dan efektivitas operasional.
2. Database Warehouse
- Terpusat: Data dari berbagai sumber diambil dan disimpan di satu tempat terpusat.
- Waktu nyata (real-time): Data DW diperbarui secara teratur dan cepat, sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis dan pengambilan keputusan dengan informasi terkini.
- Terintegrasi: Data DW berasal dari berbagai sumber dan dapat terintegrasi ke dalam satu database, sehingga memudahkan pengguna untuk menganalisis data.
- Dirancang untuk analisis: Data di dalam DW dirancang untuk analisis, sehingga data yang disimpan dalam DW harus berupa data historis dan current, seperti data penjualan, data pelanggan, data inventaris, data keuangan dan sebagainya.
3. Distributed Database
- Skalabilitas: Sistem distributed database dapat ditambahkan dengan mudah dan cepat untuk mengatasi pertumbuhan data dan permintaan pengguna.
- Ketersediaan: Dalam distributed database, jika satu node atau server gagal, data masih tersedia di node atau server lain di dalam jaringan.
- Kinerja yang lebih baik: Distributed database dapat memberikan kinerja yang lebih baik daripada database pusat tunggal dalam beberapa situasi, terutama jika data terdistribusi secara geografis.
- Peningkatan keamanan: Distribusi data dalam beberapa node atau server dapat meningkatkan keamanan data, karena akses ke data dapat dikontrol secara lebih ketat.
4. End-User Database
5. Relational Database
Dalam relational database, data diorganisir dalam bentuk tabel atau relasi, dengan setiap tabel mewakili satu objek atau entitas, seperti pelanggan, produk, atau pesanan. Setiap baris dalam tabel mewakili satu instance atau kejadian dari objek tersebut, dan setiap kolom dalam tabel mewakili atribut atau karakteristik dari objek tersebut.
Relational database memungkinkan pengguna untuk melakukan operasi CRUD (Create, Read, Update, dan Delete) pada data dengan mudah. SQL (Structured Query Language) adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengakses dan mengelola data dalam relational database. SQL memungkinkan pengguna untuk membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus data dari tabel, serta melakukan operasi lain seperti penggabungan data dari beberapa tabel.
Keuntungan dari relational database termasuk kemudahan penggunaan, fleksibilitas dalam menambah dan mengubah data, kemampuan untuk mengintegrasikan data dari beberapa tabel dengan mudah, dan kemampuan untuk memperbarui dan mengakses data dengan cepat.
Beberapa contoh sistem manajemen basis data relasional yang populer adalah MySQL, PostgreSQL, Oracle Database, dan Microsoft SQL Server
Komentar
Posting Komentar